Koordinasi dan Sinkronisasi Data LTT Dukung Swasembada Pangan di Pasangkayu
PASANGKAYU-Percepatan pencapaian Swasembada Pangan yang terus digencarkan melalui penguatan sinergi antara pusat dan daerah. Sebagai bagian dari langkah tersebut, Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sulawesi Barat melaksanakan Sinkronisasi data Luas Tambah Tanam (LTT) di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan atau menyinkronkan data LTT Kabupaten Pasangkayu agar program yang dijalankan pemerintah pusat selaras dengan program pemerintah di tingkat daerah. Sinkronisasi data menjadi kunci penting dalam pencapaian target produksi pangan nasional.
Di Kantor Dinas Pertanian Kab. Pasangkayu, Tim BRMP diterima oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan mewakili Kadis Pertanian Pusmahasib dan Kepala Bidang Penyuluhan Fatimah, bersama Koordinator BPP se- Kabupaten Pasangkayu beserta staf untuk berdiskusi tentang permasalahan yang menyebabkan capaian target yang ditetapkan dari bulan januari-oktober tidak tercapai, Salah satu penyebabnya adalah perbedaan antara target yang ditetapkan pemerintah pusat dengan kesanggupan di daerah, termasuk keterlambatan proses penyiapan lahan.
Selain itu, ditemukan bahwa beberapa kabupaten, termasuk kabupaten Pasangkayu belum melakukan sinkronisasi data LBS dengan data yang real dilapangan sehingga target LTT lebih besar dibandingkan dengan data Luas Baku Sawah (LBS). Permasalahan lain yang teridentifikasi adalah ketidaksesuaian pelaporan target LTT (Lahan Tanam dan Produksi) antara e-pusluh dan koordinator BPP yang kemungkinan disebabkan oleh perbedaan data yang diinput, metode pengumpulan data, atau waktu pengumpulan data yang berbeda antara kedua sistem tersebut. Untuk itu perlu dilakukan sinkronisasi data secara berkala dan memastikan data yang dimasukkan secara konsisten dan akurat di kedua platform, serta verifikasi data secara langsung di lapangan agar updating data LBS yang dikeluarkan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) sesuai atau tervalidasi baik dengan data real dilapangan.
Dari hasil koordinasi, disepakati tindak lanjut untuk Mengevaluasi penetapan target LTT, Meninjau capaian LTT pada periode sebelumnya dan menggali permasalahan yang dihadapi, seperti alih fungsi lahan, kerusakan irigasi, dan dampak iklim. Selain itu perlu merumuskan langkah-langkah konkret untuk mempercepat tanam, seperti pemanfaatan pompa air, dan irigasi perpompaan, serta harapannya kepada Koordinator penyuluh agar berupaya memenuhi target bulanan yang telah ditentukan, khususnya tanaman padi. Data yang sinkron memastikan bahwa informasi tentang indeks pertanaman (IP), Optimalisasi Lahan dan luas tambah tanam (LTT) yang valid dapat digunakan untuk mencapai swasembada pangan.
Setelah koordinasi dan singkronisasi data, tim BRMP bersama mantri tani dan petani melakukan survey lapangan serta peninjauan Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) di Desa Pangiang, Kecamatan Bambalamotu yang memiliki potensi pengembangan LTT padi. Kegiatan dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap fasilitas Irigasi Perpompaan (IRPOM) di desa yang sama.
Kegiatan ini memastikan pemanfaatan kelayakan fungsi pompanisasi dalam mengatasi kekeringan, meningkatkan efisiensi penggunaan air, dan memperluas lahan yang dapat ditanami.Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas pertanian, serta mendukung ketahanan pangan.